Saturday, September 21, 2013

Interaksi Antar Komponen

Kali ini saya memposting Interaksi Antar komponen kebetulan pak Eko guru IPA saya menyuruh untuk mempresentasikan tema ini mau gak mau harus membuat ringkasan dari buku kan.Semoga membantu dan bermanfaat.Salam Hangat Admin

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN

1.    Interaksi antar komponen Biotik
Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antar populasi organisme yang menyusun ekosistem. Dalam ekosistem, interaksi yang terjadi sering saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Beberapa interaksi antar komponen biotik yaitu: mutualisme, komensalisme, alelopati, predasi, kompetisi, dan paratisme.
·         Mutualisme
Mutualisme è bentuk hubungan atau interaksi antar organisme dari dua spesies yang berbeda.

Hubungan mutualisme akan menguntungkan bagi kedua organisme yang terlibat didalamnya.

Mutualisme fakultatif è spesies dapat hidup tanpa organisme partner mutualismenya.

Mutualisme obligatif è hubungan yang terjadi antara kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup dengan bermutualisme. Contoh: bakteri yang hidup didalam sistem pencernaan hewan herbivora.

Dari hubungan mutualisme ini, hewan herbivora mendapatkan nutrisi yang bisa diserap oleh tubuh, sedangkan bakteri simbiotik atau protozoa mendapatkan habitat yang nyaman dngan makanan yang melimpah yaitu sistem pencernaan herbivora.

Beberapa contoh mutualisme:
a.    Simbiosis antara fungi dengan ganggang hijau biru membentuk Lichen.
b.    Simbiosis antara fungi dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza.
c.    Simbiosis antara smut dengan aphid. Semut melindungi aphid dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan sejenis madu kepada semut.

·         Komensalisme
Komensalisme è bentuk hubungan atau intraksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda, yang mana hanya satu organisme saja yang memperoleh keuntungan sedangkan yang lainnya tidak terpengaruh.

Contoh simbiosis komensalisme: hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora menempel pada badan ikan hiu sehingga ikan remora dapat berpindah tempat dengan cepat. Ikan remora juga mendapatkan keuntungan lainnya, yaitu memperoleh makanan dari sisa –sisa makanan ikan hiu. Ikan hiu sendiri tidak diuntungkan dan tidak juga dirugikan dari keberadaan ikan remora, angrek yang tumbuh secara epifit pada batang pohon.

·         Alelopati
Alelopati è hubungan atau interaksi antar organisme yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan toksin atau racun.

Contoh alelopati : tanaman pinus menyekresikan zat yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan tanaman jenis lainnya.

·         Predasi
Predasi è hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu organisme merupakan organisme lainnya.

Predator è organisme yang memakan.

Mangsa è organisme yang dimakan.

Kanibalisme è hubungan makan dan dimakan ini berlangsung antara spesies yang berbeda, meskipun demikian ini beberapa hewan mmangsa sesama jenisnya.

Hubungan predasi tidak hanya sebatas antar hewan saja, tetapi juga antara hewan (herbivora) dengan tumbuhan dan antara tumbuhan predator dengan hewan mangsanya.  

Contoh hubungan predasi: singa dengan zebra, kuda dengan rumput, ular dengan tikus.

Peningkatan populasi predator yang memakan mangsa menyebabkan penurunan populasi mangsa. Jumlah mangsa yang semakin sedikit menyebabkan jumlah makanan untuk predator semakin berkurang, sehingga populasi predator semakin berkurang, sehingga populasi predator menurun.


·         Kompetisi
Kompetisis è adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas menyebabkan terjadinya hubungan atau interaksi dalam bentuk kompetisi.

Kompetisi intraspesifik è kompetisi dapat terjadi antar individu dan spesies yang sama.

Kompetisi interspesifik è kompetisi juga trjadi antar individu dari dua spesies yang berbeda. 

Contoh kompetisi interspsifik : persaingan antar tumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan nitrogen.

Contoh kompetisi interspesifik : persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang pengembalaan yang sama.

Kompetisi bisa terjadi ketika organisme memperebutkan relung (niche). Relung mencerminkan kondisi lingkungan yang didukung oleh faktor-faktor pertumbuhan, kebertahanan hidup, dan reproduksi suatu spesies.

Kompetisi akan terjadi antara dua spesies berbeda dengan relung yang sama. Hasil dari kompetisi tidak selalu seimbang bagi kedua organisme yang bersaing (kompetitor). Spesies yang berkompetisi dengan lebih aktif akan mempunyai kemampuan hidup yang lebih baik dibandingkan kompetitornya.

Kompetisi juga tidak selalu berarti pertarungan atau perkelahian dalam memperebutkan sesuatu. Kompetisi bisa berarti persaingan antar tumbuhan dalam mendapatkan air dan nutrisi melalui akarnya.

·         Paratisme
Paratisme è hubungan antarorganisme berbeda spesies yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup bersama atau menumpang dengan organisme lainnya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang ditumpanginya.

Organisme parasit yang beradaptasi dengan baik akan menyebabkan kerusakan kecil pada inaangnya, sehingga inang akan tetap tumbuh sehat dan tetap menyediakan makanan serta habitat bagi organisme parasit. Cacing pita merupakan organisme yang hidup secara parasitt. Cacing pita hidup dengan cara menempel pada alat pencernaan inangnya, kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya.

Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan menybabkan ketidak nyamanan bagi inangnya. Ketidaknyamanan bisa dalam bentuk iritasi akibat gigitan atau rasa gatal. Kutu rambut misalnya gigitannya dapat menimbulkan rasa gatal dikepala sehingga inangnya (manusia) menjadi merasa tidak nyaman. Beberapa parasit dapat menimbulkan penyakit dan membunuh inangnya.

Patogen è organisme parasit yang menyebabkan sakit pada inangnya.

2.    Interaksi antar komponen Biotik dengan komponen Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik terjadi karena komponen biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotik.

Kehidupan organisme yang berbeda didarat dan perairan tidak lepas dari pengaruh komponen – komponen abiotik yang menyusun ekosistem karena setiap organisme dibumi ini membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai.

            Kondisi lingkungan yang dibutuhkan ini dapat berbeda pada jenis organisme yang berbeda. Ada organisme yang membutuhkan cahaya langsung untuk kehidupannya, tetapi ada juga yang hanya bisa bertahan hidup bila tidak terkena cahaya langsung. Organisme lainnya seperti lumut, hidup pada habitat yang lembab, sedangkan kaktus hidup pada wilayah yang kering seperti gurun.

Rentang toleransi è kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan tertentu.

Hukum toleransi menyatakan bahwa keberadaan, kelimpahan, dan penyebaran spesies tertentu dalam suatu ekosistem ditentukan oleh satu atau lebih faktor fisik dan kimia lingkungan yang masih bisa ditolransi oleh spesies tersebut.  Oleh karenanya,setiap spesies dalam ekosistem mempunyai batas toleransi è batas minimum dan mkasimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.

Suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu jenis komponen abiotik atau faktor pembatas. Jika jumlah faktor pembatas terlalu banyak ataupun sedikit maka pertumbuhan populasi akan terhambat, walaupun komponen-komponen abiotik lainnya berada dalam jumlah yang optimal untuk pertumbuhan populasi tersebut.

Organisme pada ekosistem akuatik juga mempunyai faktor pembatas, yaitu suhu cahaya matahari, oksigen terlarut dan nutrisi. Faktor pembatas lainnya adalah salinitas è jumlah mineral anorganik atau garam yang terlarut dalam air. Air laut mempunyai kandungan garam sekitar 3,4%. Jika kandungan garam meningkat hingga 6% maka seluruh organisme dilaut kecuali beberapa bakteri Archaebacteria akan mati.

Komponen abiotik bisa dipengaruhi oleh keadaan komponen biotik yang menyusun ekosistem. Tanah, misalnya kesuburannya akan dipengaruhi oleh adanya mikroorganisme pengurai yang menguraikan berbagai materi organik menjadi nutrisi organik. Kesuburan tanah juga akan meningkat karena keberadaan cacing tanah. Oksigen terlarut diperairan juga dipengaruhi oleh keadaan organisme diperairan tersebut. Jika jumlah organisme yang menggunakan oksigen terlarut diperairan meningkat, maka kadar oksigen terlarut diperairan akan menurun.

Eutrodikasi perairan è contoh bagaimana komponen biotik dengan abiotik saling memengaruhi.

Ketika suatu sungai atau danau menerima masukan nutrisi, seperti natrium, kalium, dan fosfor dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, maka pertumbuhan ganggang diperairan tersebut akan meningkat. Namun, peningkatan jumlah ganggang ini akan mempengaruhi kadar oksigen terlarut diperairan. 

No comments:

Post a Comment