Sebelum nya blog ini sempat tidak pernah terurus karna kendala sekolah yang mengharuskan anak didiknya training,jadi saya tinggalkan hampir satu tahun.Sempat bingung juga mau nulis apa di blog ini mau nulis cerita kaya FF gitu gak ada ide hehehe .. ya udah mumpung saya anak sekolah dengan tugas yang menumpuk saya posting saja hasil jerih payah buat tugas sekolah yah mungkin bisa membantu anak anak sebaya saya dalam mengerjakan tugas mereka .Oke gak usah banyak basa basi langsung aja deh liat postingan saya yang baru ini untuk pembaca setia myblog.Salam palinggg hangat admin.
MAJAS MAJAS
1.
Metafora
Gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara
langsung. Misalny : Pemuda adalah tulang
punggung keluarga.
2.
Personifikasi
Benda-benda mati digambarkan memiliki sifat dan perbuatan seperti
manusia. Misalnya :
Bulan tersenyum menyaksikan
kebahagiaan kedua orang itu.
3.
Asosiasi
Memberikan perbandingan antara suatu benda yg sudah disebutkan sehingga
gambaran benda tadi menjadi lebih jelas. Misalnya :
Semangatnya keras bagai baja.
4.
Alegori
Memperlihatkan perbandingan utuh. Misalnya :
Hidup kita bagaikan biduk atau
bahtera yang terkatung-katung di laut.
5.
Simbolik
Gaya bahasa kiasan yang melukiskan suatu keadaan dengan menggunakan
benda-benda lain sebagai simbol atau lambang. Misalnya :
Bunglon,lambang orang yang tidak
berpendirian tetap.
6.
Tropen
Gaya bahasa kiasan yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar
artinya dengan pengertian yang dimaksud. Misalnya :
Bunga duduk melamun,hanyut dibawa
perasaan.
7.
Metonimia
Gaya bahasa yang menggunakan nama merk yang mengasosiasikan sebuah benda
yang memang sangat dikenal dengan nama merk tersebut.
Dia datang menaiki Kijangnya.
(kijang nama merk mobil,bukan binatang )
8.
Litotes
Cara untuk mengemukakan sesuatu dengan maksud merendahkan diri,namun hal
yang dinyatakan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misalnya :
Terimalah barang tak berharga ini
sebagai tanda mata. (padahal barang yang mahal dan mewah)
9.
Sinekdoke
Mengemukakan sesuatu dengan menyebutkan bagian-bagiannya saja atau
sebaliknya,menyatakan keseluruhan dengan maksud sebagian saja. Dibagi dua :
Pars pro toto yaitu menyebutkan sebagian untuk
keseluruhan,contoh : sudah lama saya
tidak melihat batang hidungnya.
Totem pro parte yaitu menyebutkan keseluruhan tapi dimaksudkan
sebagian saja,contoh : perang dunia II
berakhir pada tahun 1942.
Ever After
Angin sore
membelai lembut rambut gadis berambut coklat bergelombang itu di pinggir
lautan. Pohon-pohon di sekitarnya pun ikut melambai-lambai daunnya ditiup angin
<personifikasi>. Ia duduk
termenung,terbuai oleh angannya sendiri <tropen>.
Baginya,laut atlantik adalah yang paling indah dari semua pantai-pantai yang
pernah dikunjunginya.
Samantha nama
gadis itu. Rambutnya panjang sebatas pinggang,dibiarkan terurai ikal, serasi
dengan terusan biru tanpa lengan berbahan tipis dengan motif kembang-kembang yang
melekat sempurna di kulitnya yang putih bersih. Matanya biru kehijauan bagai
air laut atlantik <asosiasi>,sama
indahnya. Sudah 30 menit ia berkutat
disitu. Ia bangkit dan berjalan menyusuri bibir pantai <sinokdoke pars pro toto>. Pakaiannya yang sebatas lutut ikut
melambai ditiup angin <personifikasi>.
Kakinya jenjang dan tubuhnya yang langsing membuatnya terlihat sempurna.
Tak jauh ia
melangkah,pandangannya berhenti pada sesosok pria yang tengah bermain
skateboard. Mata birunya terpaku pada sosok itu. Tubuh nya yang atletis
meliuk-liuk bagai lumba-lumba di tengah gulungan ombak <simbolik>. Rambutnya dari kejauhan tampak hitam, sedikit
gondrong dibiarkan terurai acak-acakan ketika ia beraksi. Samantha terpana,ia
sangat kagum melihat kelihaian pria itu di tengah lautan.
Tak lama
kemudian pria itu bergerak menepi seiring desiran ombak yang pasang surut.
Mendekati tepian di pegangnya papan skate boardnya sambil berjalan ke pantai.
Ia terlihat semakin dekat sekarang,Samantha terpana. Tubuh atasnya yang bertelanjang
dada basah oleh titik-titik air,dan rambutnya yang setengah basah disibakkannya
ke belakang dengan tangan krinya. Sesaat pandangannya bertemu dengan gadis yang
tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Darah gadis itu berdesir kencang saat
lelaki itu berjalan mendekat <metafora>.
“Apa yang kau
lakukan disini?hari sudah mulai malam”ujar pria itu tiba-tiba,membuyarkan
konsentrasi gadis itu terhadap pemandangan mempesona di depannya. Samantha
gelagapan.
“Tidak ada
kerjaan,jadi ke sini saja. Kebetulan lihat kau bermain,aku tertarik” sahutnya
tertawa kecil. Pria itu tersenyum.
“Sendirian?”
tanya pria itu kemudian.
“Ya begitulah”,
jawab gadis itu tersenyum gugup.
“Aku Hugo” pria
itu mengulurkan tangannya, gadis itu menyambutnya senang “Samantha”,ujarnya.
“Kalau kau
tertarik,kau bisa meliihatku bermain setiap sore disini”,uajr pria bernama Hugo
itu . Gadis itu tersenyum senang, “pasti”,sahutnya mantap, “aku akan ke sini
besok sore”.
“Oke. Sekarang
pulang lah,tidak baik gadis sepertimu berkeliaran disini malam-malam
begini”,ujar pria itu,terdengar sangat penyayang. Gadis itu melangkah pergi
setelah melambai ke arah pria itu.
Keesokan
sorenya, seperti janjinya. Gadis itu datang sekitar pukul 5 sore. Yang
dinantinya pun tengah bermain di tengah lautan bersama 4 orang temannya. Untuk
kedua kalinya gadis itu pun terpesona dengan permainan pria itu. Ia mulai
melepas Channel yang terpasang di kedua kakinya <metonimia>. Lalu
berjalan menuju pinggiran pantai yang basah diterpa ombak dengan
sepasang sepatu Channel yang kini dipegangnya.
Hugo dari
kejauhan melambai ke arahnya. Pipi gadis itu bersemu merah <metafora> sembari membalas melambai. Ia tersenyum-senyum
sendiri sewaktu menyaksikan lelaki dan ke-4 temannya beraksi membelah lautan.
Seusai bermain
dilautan ,ke 4 teman Hugo berpamitan dan pria itu segera menghampiri Samantha.
“Bagaimana
dengan atraksi buruk yang baru saja kau saksikan?” <litotes> ujarnya merendah sembari meletakkan papan skate
boardnya dan duduk di sisi gadis itu. Gadis itu tertawa renyah <simbolik>.
“Barusan adalah
hal paling menarik yang pernah aku saksikan”,jawabnya yakin. Pria itu tersenyum
malu dan tertawa kecil, “Benarkah?”.
“Ya”, sahut
gadis itu mantap,”kau tidak lapar? Bagaimana kalau kita makan seafood
disana?”,ujar gadis itu sambil telunjuknya menunjuk ke suatu arah.
“Oke”, sahut
Hugo. Kemudian mereka bangkit dan mulai melangkah. Sepanjang jalan mereka
mengobrol dengan asiknya. Mereka tampak bagaikan pasangan atau kekasih <alegori>.
Bersambung....
No comments:
Post a Comment