Saturday, September 21, 2013

Macam Majas dan Artinya

Berjumpa lagi pembaca setia heheh ... Maaf blog saya masih dalam tahap coba coba ala anak sekolahan dengan tugas yang menumpuk mungkin blog saya masih tidak layak untuk di bilang blog karna belum tertata rapi dan masih banyak kesalahan dalam penulisan postingan dll.
Sebelum nya blog ini sempat tidak pernah terurus karna kendala sekolah yang mengharuskan anak didiknya training,jadi saya tinggalkan hampir satu tahun.Sempat bingung juga mau nulis apa di blog ini mau nulis cerita kaya FF gitu gak ada ide hehehe .. ya udah mumpung saya anak sekolah dengan tugas yang menumpuk saya posting saja hasil jerih payah buat tugas sekolah yah mungkin bisa membantu anak anak sebaya saya dalam mengerjakan tugas mereka .Oke gak usah banyak basa basi langsung aja deh liat postingan saya yang baru ini untuk pembaca setia myblog.Salam palinggg hangat admin.

                                                                   

                                                             MAJAS MAJAS
1.       Metafora
Gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung. Misalny : Pemuda adalah tulang punggung keluarga.
2.       Personifikasi
Benda-benda mati digambarkan memiliki sifat dan perbuatan seperti manusia. Misalnya :
Bulan tersenyum menyaksikan kebahagiaan kedua orang itu.
3.       Asosiasi
Memberikan perbandingan antara suatu benda yg sudah disebutkan sehingga gambaran benda tadi menjadi lebih jelas. Misalnya :
Semangatnya keras bagai baja.
4.       Alegori
Memperlihatkan perbandingan utuh. Misalnya :
Hidup kita bagaikan biduk atau bahtera yang terkatung-katung di laut.
5.       Simbolik
Gaya bahasa kiasan yang melukiskan suatu keadaan dengan menggunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang. Misalnya :
Bunglon,lambang orang yang tidak berpendirian tetap.
6.       Tropen
Gaya bahasa kiasan yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksud. Misalnya :
Bunga duduk melamun,hanyut dibawa perasaan.
7.       Metonimia
Gaya bahasa yang menggunakan nama merk yang mengasosiasikan sebuah benda yang memang sangat dikenal dengan nama merk tersebut.
Dia datang menaiki Kijangnya. (kijang nama merk mobil,bukan binatang )
8.       Litotes
Cara untuk mengemukakan sesuatu dengan maksud merendahkan diri,namun hal yang dinyatakan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misalnya :
Terimalah barang tak berharga ini sebagai tanda mata. (padahal barang yang mahal dan mewah)
9.       Sinekdoke
Mengemukakan sesuatu dengan menyebutkan bagian-bagiannya saja atau sebaliknya,menyatakan keseluruhan dengan maksud sebagian saja. Dibagi dua :
Pars pro toto yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan,contoh : sudah lama saya tidak melihat batang hidungnya.
Totem pro parte yaitu menyebutkan keseluruhan tapi dimaksudkan sebagian saja,contoh : perang dunia II berakhir pada tahun 1942.

                                                                  

                                                                 Ever After

Angin sore membelai lembut rambut gadis berambut coklat bergelombang itu di pinggir lautan. Pohon-pohon di sekitarnya pun ikut melambai-lambai daunnya ditiup angin <personifikasi>. Ia duduk termenung,terbuai oleh angannya sendiri <tropen>. Baginya,laut atlantik adalah yang paling indah dari semua pantai-pantai yang pernah dikunjunginya.
Samantha nama gadis itu. Rambutnya panjang sebatas pinggang,dibiarkan terurai ikal, serasi dengan terusan biru tanpa lengan berbahan tipis dengan motif kembang-kembang yang melekat sempurna di kulitnya yang putih bersih. Matanya biru kehijauan bagai air laut atlantik <asosiasi>,sama indahnya.  Sudah 30 menit ia berkutat disitu. Ia bangkit dan berjalan menyusuri bibir pantai <sinokdoke pars pro toto>. Pakaiannya yang sebatas lutut ikut melambai ditiup angin <personifikasi>. Kakinya jenjang dan tubuhnya yang langsing membuatnya terlihat sempurna.
Tak jauh ia melangkah,pandangannya berhenti pada sesosok pria yang tengah bermain skateboard. Mata birunya terpaku pada sosok itu. Tubuh nya yang atletis meliuk-liuk bagai lumba-lumba di tengah gulungan ombak <simbolik>. Rambutnya dari kejauhan tampak hitam, sedikit gondrong dibiarkan terurai acak-acakan ketika ia beraksi. Samantha terpana,ia sangat kagum melihat kelihaian pria itu di tengah lautan.  
Tak lama kemudian pria itu bergerak menepi seiring desiran ombak yang pasang surut. Mendekati tepian di pegangnya papan skate boardnya sambil berjalan ke pantai. Ia terlihat semakin dekat sekarang,Samantha terpana. Tubuh atasnya yang bertelanjang dada basah oleh titik-titik air,dan rambutnya yang setengah basah disibakkannya ke belakang dengan tangan krinya. Sesaat pandangannya bertemu dengan gadis yang tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Darah gadis itu berdesir kencang saat lelaki itu berjalan mendekat <metafora>.
“Apa yang kau lakukan disini?hari sudah mulai malam”ujar pria itu tiba-tiba,membuyarkan konsentrasi gadis itu terhadap pemandangan mempesona di depannya. Samantha gelagapan.
“Tidak ada kerjaan,jadi ke sini saja. Kebetulan lihat kau bermain,aku tertarik” sahutnya tertawa kecil. Pria itu tersenyum.
“Sendirian?” tanya pria itu kemudian.
“Ya begitulah”, jawab gadis itu tersenyum gugup.
“Aku Hugo” pria itu mengulurkan tangannya, gadis itu menyambutnya senang “Samantha”,ujarnya.
“Kalau kau tertarik,kau bisa meliihatku bermain setiap sore disini”,uajr pria bernama Hugo itu . Gadis itu tersenyum senang, “pasti”,sahutnya mantap, “aku akan ke sini besok sore”.
“Oke. Sekarang pulang lah,tidak baik gadis sepertimu berkeliaran disini malam-malam begini”,ujar pria itu,terdengar sangat penyayang. Gadis itu melangkah pergi setelah melambai ke arah pria itu.
Keesokan sorenya, seperti janjinya. Gadis itu datang sekitar pukul 5 sore. Yang dinantinya pun tengah bermain di tengah lautan bersama 4 orang temannya. Untuk kedua kalinya gadis itu pun terpesona dengan permainan pria itu. Ia mulai melepas Channel yang terpasang di kedua kakinya <metonimia>. Lalu  berjalan menuju pinggiran pantai yang basah diterpa ombak dengan sepasang sepatu Channel yang kini dipegangnya.
Hugo dari kejauhan melambai ke arahnya. Pipi gadis itu bersemu merah <metafora> sembari membalas melambai. Ia tersenyum-senyum sendiri sewaktu menyaksikan lelaki dan ke-4 temannya beraksi membelah lautan.
Seusai bermain dilautan ,ke 4 teman Hugo berpamitan dan pria itu segera menghampiri Samantha.
“Bagaimana dengan atraksi buruk yang baru saja kau saksikan?” <litotes> ujarnya merendah sembari meletakkan papan skate boardnya dan duduk di sisi gadis itu. Gadis itu tertawa renyah <simbolik>.
“Barusan adalah hal paling menarik yang pernah aku saksikan”,jawabnya yakin. Pria itu tersenyum malu dan tertawa kecil, “Benarkah?”.
“Ya”, sahut gadis itu mantap,”kau tidak lapar? Bagaimana kalau kita makan seafood disana?”,ujar gadis itu sambil telunjuknya menunjuk ke suatu arah.
“Oke”, sahut Hugo. Kemudian mereka bangkit dan mulai melangkah. Sepanjang jalan mereka mengobrol dengan asiknya. Mereka tampak bagaikan pasangan atau kekasih <alegori>.


Bersambung....




No comments:

Post a Comment